Blogroll

Tiada balasan yang lebih baik keculai bisa diizinkan untuk menatap Dzat Nya

Sabtu, 09 Februari 2013

Sempu Island


Malang raya daerah sempu. Kawasan hutan lindung yang dikelola oleh pihak pemerintah daerah kota Malang. Hutan lindung yang sering dikunjungi para wisatawan domestik ini mempunyai kelebihan dibanding hutan lindung yang lainnya. Luas kawasan dari pulau sempu ini tidak terlalu besar namun uniknya memiliki sebuah danau, semacam danau tepatnya. Air yang berada di pulau ini berasal dari air laut yang masuk melalui goa kecil yang terbentuk dari batu karang yang membatasi danau tersebut dengan lautan lepas. Ombak besar yang berasa di luar itu lah yang menjadi donor air laut dan beberapa penghuninya ke danau sempu.





Diatas adalah gambar tebing yang membatasi danau sempu dengan laut lepas, indah bukan, tetapi satu hal yang harus diperhatikan, sebenarnya para pengunjung dilarang untuk mengambil foto di area tersebut. Karena jalan untuk menuju area pemotretan adalah batu karang yang licin dan tajam. Dari awal akan memasuki pulau sempu sudah diperingatkan oleh penjaganya, dan disana juga ditunjukkan beberapa foto korban akibat menaiki batu karang tersebut.

Nah, sekarang, ane mau cerita cara kesananya nih


Dari pencarian google, sebenernya jalan ke arah pulau sempu dari Surabaya adalah lurus2 saja, kira2 butuh waktu perjalanan 4 jam dengan kecepatan speda motor rata2 80km/jam. Lebih nyaman kalau brangkat malam, trus nyampek sana pagi petang, bisa istirahat dan menyantap makanan hangat dipantai dekat pulau Sempu.
Pertama kali kita kesana, nyasar tidak karuan. Brangkat mulai dini hari jam 11 (kalau gak salah)...



Sampai subuh menyapa belum sampai juga, akhirnya kita mangkir di salah satu masjid dan makan sahur (kala itu rencananya puasa arofah).


Eh, tahu-tahu si zulkarnain sehabis sholat subuh nunjukin uang hasil dari temuannya. Tidak tahu kapan ia menemukannya. :D. Lumayan,,,


Sehabis sholat subuh kita melanjutkan perjalanan dan menembus jalan2 pedesaan. Sekitar jam 6.30 kita berada disini.






Eh, ternyata tidak sia sia kita kesasar, nemu pantai yang sangat indah berwarna hijau dan masih belum terjamah oleh para wisatawan. Karena belum ada yang menemukannya dan membudidayakan pantai ini, maka kami menyebut pantai tersebut dengan nama Gren Land. Ini dia pantai dan para penghuninya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Tapi sayang, keberadaan kita disana hanya berkisar 30 menit saja, karena tujuan akhir ke pulau Sempu belum tercapai, akhirnya kita melanjutkan perjalanan kembali. Akhirnya kita sampai pada pelabuhan dekat pulau Sempu.

 
 

Disinilah para nelayan berpulang dan berangkat mencari sesuap nasi.
Setelah sampainya disana, kita harus meminta izin kunjungan ke pulau Sempu. Hemat crita, kita diijinkan dan membayar uang administrasi. Sehabisnya izin ke petugas tersebut, kita harus mencari pak nahkoda yang bisa kita mintahi bantuan untuk menyebrangkan kami ke pulau Sempu. Fee nya sih 100rb bolak-balik (sekaligus dapet no bapaknya, ckckckck).

 
 

Asik juga sih, berjalan sekitar 30-45 menit diatas kapal. dan akhirnya kita nyampek di pulau Sempu.

 
 

Walaupun kita sudah sampai di pulau sempu, namun kita harus melewati hutan yang ramah untuk menuju danau Sempu. Kita sebut ramah kenapa, karena medannya tidak terlalu curam dan beberapa binatang tidak buas seringkali menyapa kami dalam perjalanan.

 
 

Daaaaannnn............. alhamdulillah kita sampai pada danau Sempu...

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Disana kita bisa ngapain, kita bisa main air danau, berteduh di pantai danau  tersebut, kalau melihat wisatawan yang lain, mreka sampek mendirikan tenda di pantai danau Sempu tersebut, trus kita juga bisa mancing ikan disana layaknya wisatawan domestik yang sempet bareng sama kita di lokasi tersebut.

Eh, tadi mau crita cara kesanya ya, caranya gampang kalau sudah tahu rutenya. Tinggal datang sesuai rute dan kemudian izin ke penjaga pulau sempu (dinas perlindungan hutan lindung) yang berada di dekat pelabuhan pulau Sempu. Kemudian mencari nahkoda untuk menyeberangakan kita, dan sampek deh... ^_^

Thaks to:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar