Blogroll

Tiada balasan yang lebih baik keculai bisa diizinkan untuk menatap Dzat Nya

Kamis, 17 Mei 2012

Merah Jambu



Hmm... liburan panjang memang buat diri semakin santai. Mau berbuat apa aja yah oke lah. 17 Mei 2012, 4 hari ini akan ada libur panjang. Penyakitnya mahasiswa nih, kalo libur panjang pada pulang kampung atau santai2 ria dengan berbagai aktifitasnya, (eh, semua mahasiswa atau aku aja ya... hhe, paling aku aja deh). Yah seharian jadi Useless deh. Ok, mencoba malam ini tidak useless lagi, sedikit baca - baca, eh nemu blog nya temen yang bernuansa cin-TA lagi dah... hmm... terus lestari yah yang namanya Cin-TA ini, walopun kebanyakan angkatanku pada sibuk dengan TA, cin-TA tetep jadi topik yang tidak perhatian pada kondisi kesibukan personalnya.


Ada hal unik yang bisa saya simpulkan dari terbentuknya cin-TA ini, yaitu bisa dirangkum dalam pepatah jawa "witing tresno jalaran soko kulino", hem...h, teringat kata2 ini kebayang masa kecil dahulu. Ketika kelas 4 SD, kata2 ini baru aku dapatkan dari pelajaran bahasa jawa. Awalnya sih tidak begitu paham banget mengenai kalimat itu, sebuah PR yang harus aku kerjakan dirumah dan harusnya konsultasi sama kelarga yang lebih banyak mengenyam asam garam pelajaran bahasa jawa. Eh, anehnya ketika tak tanyakan ke kakak maksud dari kalimat diatas, dia jawabnya nda jelas banget, masak jawabnya "yah itu ris, kebiasaan" konyol kan? Kalimat panjang terjemahannya sedikit banget. lama kelamaan pengertian itu aku dapatkan dari teman yang sudah tahu artinya, (witing tresno jalaran soko kulino = awalnya sayang berasal dari kebiasaan). Jika seusiaku SMP kemaren, kalimat ini bisa diartikan buanyak, bisa terkaet kebiasaan belajar jadi cinta sama pelajarannya, dari kebiasaan bekerja jadi cinta sama pekerjaannya dan sebagainya. Semuanya bisa dimulai dari kebiasaan aja, dan akhirnya menjadi cinta sama sesuatu itu. Anehnya, diperkuliahan ini dihadapkan lagi dengan yang namanya kalimat itu. Kalau biasa susah susah,  kemudian mendapatkan kesusahan lagi dan orang yang terkena susah itu biasa aja menghadapinya, itu mah bisa diacungi jempol. tapi ini beda, sebuah "tresno" kepada lain gender.

Bisa disebut juga "tresno" kepada selain gender adalah cinta kepada lawan jenis. Cinta itu fitrah sih, dan itu harus kita syukuri. Cinta itu indah, karena bisa membuat kedamaina dalam kehidupan rumah tangga. Cinta itu manis, karena bisa menggairahkan yang layu dalam sebuah ikatan pernikahan. Tapi cinta itu bisa mematikan, apabila digunakan dengan ilmu yang tidak jelas., hhe, ilmu jaran goyang (ilmu apa tuh, katanya temen, ilmu pemikat hati wanita,.... ciaaak, ada ada aja, kayak laki2 yang nda laku aja, ups.... bukan nda laku, istilahnya, beda bro..., Allah lah yang menggenggam segala urusan jodoh, jodoh ada waktunya). 

Kembali lagi, ilmu yang dimaksud tu adalah ilmu syariat Islam, yang mengatur segala urusan, dari bangun tidur sampai bangun tidur lagi. Nah, kisah percintaan (yang belum terikat tali pernikahan) itu juga diatur dalam syariat tersebut. Jika di spesifikasikan, intinya adalah cinta yang berhubungan dengan lawan jenis yang masih bukan mahrom.

hhe, ada yang ahli nih, ikuti tautan ini terkait surat al isra' ayat 32. Yang mengupas tentang kasus batasan hubungan lawan jenis.


nah, kawan. bagi yang sudah terlanjur berkutat pada kasus percintaan, segera legalkan ikatan itu atau segera putuskan cinta itu, tidak perlu cintamu diketahui oleh orang yang kamu cintai (sebelum ikatan pernikahan mengurai diatara kalian). Biar Allah dan kemudian kamu saja yang tahu itu. Karena cinta adalah fitrah nya manusia. Banyak setan yang sealau mencari celah sekecil apapun dari diri kita untuk selalu digoda. Tidak harus kamu buang jauh2 orang yang kamu cintai karena kamu ingin menghindarinya. Cukup dengan mengendalikan hatimu saja. Karena kesalahan tidak berasal dari dia yang telah datang padamu, namun yang salah adalah hati2 kita yang telah bergejolak.

Saling mengingatkan teman, saling menasehati, begitu pula dengan aku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar